Kelainan-kelainan yang terdapat pada ikan akibat penyimpangan genetik Pertumbuhan yang lamban serta variatif akibat terjadinya perkawinan yang inbreed. Kelainan dari yang sering dapat diamati adalah antara lain yaitu adanya kelainan pada tutup insang hilangnya salah satu sirip, letak hati yang abnormal, bentuk sirip yang abnormal dan lain-lain.
2.1. Penyakit Infeksi
Penyakit
ini disebabkan oleh jasad penyebab penyakit. Jasad penyebab penyakit itu
sendiri dapat berupa jasad parasistik, jamur, bakteri dan virus.
2.1.1. Parasistik
Jasad
parasistik dapat berupa protozoa Crustacea dan Helminth. Kalau dilihat sifat
dan letak infeksinya maka dapat digolongkan pada ekto dan endo parasit. Parasit
dari golongan protozoa, sporozoa yang sangat terkenal antara lain Myxobalus sp,
Myxosoma sp. Sedangkan dari kelas Ciliata adalah Ichthyophthirius multifiliis,
Trichodium sp, Epistylis sp dan Trichophrya sp.
Parasit cacing yang terkenal adalah dari golongan monogenic trematods antara lain Dactylogyrus sp, Gyrodactylus sp, Benedenia sp dan Neo-Benedenia sp. Sedangkan parasit dari golongan Crustacea yang terkenal adalah Lernaea sp, dan Branchiura yang patogen adalah Argulus sp.
Parasit cacing yang terkenal adalah dari golongan monogenic trematods antara lain Dactylogyrus sp, Gyrodactylus sp, Benedenia sp dan Neo-Benedenia sp. Sedangkan parasit dari golongan Crustacea yang terkenal adalah Lernaea sp, dan Branchiura yang patogen adalah Argulus sp.
2.2.2 Jamur
Penyakit
akibat infeksi jamur disebut dengan Mycosis. Jamur yang biasa menginfeksi ikan
antara lain Saprolegnia sp, Achlya sp, serta jamur yang tergolong dalam
Aphanomyces. Indikasi infeksi jamur sangat mudah di kenal karena menunjukan
gejala seperti serabut kapas.
Jenis jamur yang bersifat sistemik adalah Ichthyophonus sp. jamur tersebut dapat tumbuh pada saluran darah terutama pada insang dan bagian induk ikan.
Jenis jamur yang bersifat sistemik adalah Ichthyophonus sp. jamur tersebut dapat tumbuh pada saluran darah terutama pada insang dan bagian induk ikan.
2.2.3. Bakteri
Beberapa
bakteridapat menginfeksi ikan baik ikan air tawar maupun ikan laut. Kebanyakan
bakteri yang menginfeksi ikan tergolong dalam bakteri gram negatif walau
beberapa bakteri gram positif juga ada yang dapat menginfeksi ikan. Bakteri
tersebut antara lain: Aeromonas hydrophila bakteri ini pada umumnya menginfeksi
ikan-ikan air tawar. Di Indonesia penyakit akibat infeksi bakteri tersebut
dikenal dengan penyakit bercak merah. Bakteri Flexibacter columnaris biasanya
menyebabkan penyakit rontok sirip (fin rot) dan rontaok insang (gill rot).
Bakteri dari genus Vibrio (V. alginolyticus, V. parahaemolyticus, V. harveyi,
V. anguilarum, V. ichthyoenteri dll) pada umumnya menginfeksi ikan-ikan air
laut dan payau. Bakteri gram positif yang sering menginfeksi ikan antara lain
adalah: Mycobacterium spp. (merupakan bakteri penyebab tuberculosis pada ikan)
dan Streptococcus inae yang dapat menginfeksi baik ikan air tawar maupun ikan
air laut.
2.2.4. Virus
2.2.4. Virus
Beberapa
virus telah terkenal banyak menginfeksi ikan dan udang. Viral nervous necrosis
(VNN) dan iridovirus telah banyak merugikan terutama pada budidaya ikan kerapu.
Infectious Pancreatic Necrosis (IPN) telah merugikan budidaya ikan salmon.
Sedangkan SMBV dan SEMBV telah menjadi masalah bagi budidaya udang windu.
2.2. Diagnosa Penyakit
Kegiatan
ini bertujuan untuk mengenali adanya ketidaknormalan pada ikan-ikan serta
mengidentifikasi agen penyebabnya. Oleh karena itu, pengetahuan dan kemampuan
untuk membedakan antara kondisi ikan yang sehat dengan yang sakit, mutlak harus
dimiliki oleh petugas kesehatan ikan. Kegiatan pemantauan yang dilakukan secara
periodic terhadap kondisi kesehatan ikan termasuk tingkah laku dan kondisi
fisik ikan sangat diperlukan. Pengamatan dilapangan meliputi ada tidaknya ikan
yang mati, ada tidaknya ikan yang memisahkan diri dari kelompok, ada tidaknya
ketidak normalan pada tubuh ikan, merupakan bahan yang penting bagi diagnosa
penyakit.
Untuk
dapat memastikan penyakit dengan tepat dan cepat diperlukan suatu alat/metode
diagnosa yang tepat dan cepat. Ketepatan mendiagnosa suatu penyakit akan
menghasilkan suatu cara penanggulangan yang tepat. Oleh karena itu sudah
saatnya kita untuk menggunakan metode diagnosa cepat (Rapid diagnostic
methode). Immunodiagnotic sekarang sudah banyak dikembangkan di mulai dari
Direct agglutination test, fluorescens antibody test (FAT),
Immuno-histochemistry sampai ke penggunaan PCR
http://diyanpleiades.blogspot.com/2013/06/pencegahan-penyakit-pada-ikan-serta.html
http://diyanpleiades.blogspot.com/2013/06/pencegahan-penyakit-pada-ikan-serta.html